MUI Geram! Muslim Dibunuh Saat Sholat, Serukan Aksi Global Lawan Kebencian

MUI Geram! Muslim Dibunuh Saat Sholat, Serukan Aksi Global Lawan Kebencian



foto ilustrasi pembunuhan muslim di Prancis


Semarang, TrendLine — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan duka mendalam atas pembunuhan seorang Muslim bernama Abu Bakar di sebuah masjid di Prancis. Korban, pria 24 tahun asal Mali, ditikam saat sedang sholat Jumat di desa La Grand-Combe, wilayah Gard.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, mengecam keras tindakan keji ini. Ia menyebut aksi tersebut sebagai bukti nyata bahwa kebencian terhadap Muslim masih terjadi. "Pelaku secara terang-terangan menunjukkan sikap anti-Islam tanpa rasa takut, bahkan di tempat ibadah," ujarnya (1/5/2025).

MUI menyerukan semua pihak, termasuk negara-negara mayoritas non-Muslim, untuk serius melawan Islamofobia. Prof Sudarnoto menegaskan bahwa memeluk agama Islam adalah hak asasi manusia yang wajib dilindungi secara hukum dan sosial.

Ia juga menyayangkan kejadian ini terjadi di Prancis, negara yang menjunjung tinggi prinsip kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan. "Kalau benar menjunjung semboyan itu, pemerintah Prancis harus bertindak tegas terhadap pelaku dan memastikan perlindungan untuk Muslim di negaranya," tegasnya.

Pelaku penyerangan, Olivier H., pria Prancis keturunan Bosnia kelahiran 2004, sempat melarikan diri ke Italia sebelum akhirnya menyerahkan diri dan kini dalam proses ekstradisi ke Prancis.

Presiden Emmanuel Macron turut mengutuk keras insiden tersebut. Dalam pernyataannya, ia menyatakan bahwa rasisme dan kebencian berbasis agama tidak memiliki tempat di Prancis. “Kebebasan beribadah tidak boleh dilanggar,” tegasnya.

Perdana Menteri Francois Bayrou juga menyebut insiden ini sebagai tindakan “kebiadaban Islamofobik”.

Insiden ini kembali menjadi sorotan penting soal perlindungan hak beragama dan perlunya aksi nyata melawan Islamofobia di dunia.



sumber:

https://mediaislam.id/mui-kutuk-tragedi-pembunuhan-muslim-di-prancis/

Komentar