PPDB 2025 Semarang Siapkan Terobosan Baru, Sekolah Swasta Gratis akan Terintegrasi dalam Sistem

PPDB 2025 Semarang Siapkan Terobosan Baru, Sekolah Swasta Gratis akan Terintegrasi dalam Sistem

ilustrasi


Semarang, TrendLine — Dalam upaya memperluas akses pendidikan dan mengurangi kesenjangan antara sekolah negeri dan swasta, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang merancang terobosan baru dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025. Salah satu langkah inovatif yang akan diterapkan adalah mengintegrasikan sekolah swasta gratis ke dalam sistem PPDB.

Inovasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, dalam forum "Ngopi Bareng" atau Ngobrol Penting Bersama Stakeholder Pendidikan Kota Semarang yang digelar di Front One HK Resort Simpang Lima, Jumat (3/1/2025).

"Tahun ini kami ingin lebih inklusif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Sekolah swasta yang memiliki program pembebasan biaya akan kami libatkan secara resmi dalam PPDB, sehingga masyarakat memiliki pilihan lebih luas dan merata," jelas Bambang dalam sambutannya.

Menurut Bambang, langkah ini diambil sebagai respons atas terbatasnya daya tampung sekolah negeri yang sering kali menjadi kendala dalam proses PPDB. Dengan melibatkan sekolah swasta yang berkualitas dan tidak memungut biaya, Disdik ingin memberikan alternatif pilihan yang setara bagi masyarakat, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Selain itu, integrasi ini juga diharapkan mampu menghapus stigma bahwa sekolah swasta hanya diperuntukkan bagi mereka yang mampu secara finansial. Melalui pendekatan ini, Pemkot Semarang ingin menunjukkan bahwa kolaborasi antara sekolah negeri dan swasta adalah kunci pemerataan pendidikan.

Disdik Semarang juga menyiapkan sistem digital yang akan menyatukan proses pendaftaran baik untuk sekolah negeri maupun swasta yang tergabung dalam program ini. Koordinasi dan verifikasi bersama akan dilakukan agar proses berjalan transparan, akuntabel, dan adil.

Forum "Ngopi Bareng" yang dihadiri oleh kepala sekolah, pengelola yayasan pendidikan, serta perwakilan masyarakat itu juga menjadi ruang dialog terbuka untuk menyampaikan aspirasi dan masukan terhadap kebijakan baru tersebut.

Dengan terobosan ini, Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan adaptif terhadap tantangan zaman. PPDB 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa pendidikan adalah hak seluruh anak, tanpa terkecuali.

Komentar